A. Pengertian batuk
Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya.
Batuk merupakan gejala umum yang mempunyai nilai diagnostik terbatas, tetapi dapat merupakan satu-satunya indikasi terdapatnya penyakit bronkopulmoner yang serius. Contohnya seperti batuk yang sangat sering terjadi pada perokok.
Batuk sebenarnya adalah suatu bentuk refleks yang dilakukan tubuh sebagai reaksi terhadap benda asing yang masuk ke dalam tenggorokan atau saluran pernapasan. Benda asing itu bisa berupa lendir, kuman, benda-benda penyebab reaksi alergi (alergen), dan benda-benda penyebab timbulnya reaksi iritasi (iritan).
B. Mekanisme batuk
Pada dasarnya mekanisme batuk dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase inspirasi, fase kompresi dan fase ekspirasi. Batuk biasanya bermula dari inhalasi sejumlah udara, kemudian glotis akan menutup dan tekanan di dalam paru akan meningkat yang akhirnya diikuti dengan pembukaan glotis secara tiba-tiba dan ekspirasi sejumlah udara dalam kecepatan tertentu.
Fase inspirasi dimulai dengan inspirasi singkat dan cepat dari sejumlah besar udara, pada saat ini glotis secara refleks sudah terbuka. Volume udara yang diinspirasi sangat bervariasi jumlahnya, berkisar antara 200 sampai 3500 ml di atas kapasitas residu fungsional. Penelitian lain menyebutkan jumlah udara yang dihisap berkisar antara 50% dari tidal volume sampai 50% dari kapasitas vital. Ada dua manfaat utama dihisapnya sejumlah besar volume ini. Pertama, volume yang besar akan memperkuat fase ekspirasi nantinya dan dapat menghasilkan ekspirasi yang lebih cepat dan lebih kuat. Manfaat kedua, volume yang besar akan memperkecil rongga udara yang tertutup sehingga pengeluaran sekret akan lebih mudah.
Setelah udara di inspirasi, maka mulailah fase kompresi dimana glotis akan tertutup selama 0,2 detik. Pada masa ini, tekanan di paru dan abdomen akan meningkat sampai 50 100mmHg. Tertutupnya glotis merupakan ciri khas batuk, yang membedakannya dengan manuver ekspirasi paksa lain karena akan menghasilkan tenaga yang berbeda. Tekanan yang didapatkan bila glotis tertutup adalah 10 sampai 100% lebih besar daripada cara ekspirasi paksa yang lain. Di pihak lain, batuk juga dapat terjadi tanpa penutupan glottis.
Kemudian, secara aktif glotis akan terbuka dan berlangsunglah fase ekspirasi. Udara akan keluar dan menggetarkan jaringan saluran napas serta udara yang ada sehingga menimbulkan suara batuk yang kita kenal.
Arus udara ekspirasi yang maksimal akan tercapai dalam waktu 3050 detik setelah glotis terbuka, yang kemudian diikuti dengan arus yang menetap. Kecepatan udara yang dihasilkan dapat mencapai 16.000 sampai 24.000 cm per menit, dan pada fase ini dapat dijumpai pengurangan diameter trakea sampai 80%.
C. Penyebab batuk
Untuk mengetahui penyebab batuk perlu dilakukan anamnesis yang baik, pemeriksaan fisik, dan mungkin juga pemeriksaan lain seperti laboratorium darah dan sputum, rontgen toraks, tes fungsi paru dan lain-lain. Beberapa penyebab batuk:
1. Bakteri, virus dan fungus
2. Berbagai penyakit/proses yang merangsang reseptor batuk
3. Iritan : rokok, asap SO2, gas ditempat kerja, dll
4. Mekanik : retensi sekret bronkopulmoner, benda asing dalam saluran pernafasan, postnasal dirp, aspirasi, dll
5. Penyebab paru obstruktif : bronkotis kronik, astma, emfisema, fibrosis kistik bronkiektasis, dll
6. Penyakit paru retristif : penumokniosis, penyakit kolagen, penyakit granulomatosa, dll
7. Infeksi : laringitis akut, bronkitis akut, penumonia, pleuritis, perikarditis.
8. Tumor : tumor laring dan tumor paru
9. Psikogenik : emosi
10. Dan lain-lain
Saluran pernafasan memiliki permukaan mukosa yang khas untuk bagian-bagian pada lapisan hidung, nasofaring, trakhea dan bronkus. Epitel diantaranya terdiri dari sel tinggi dan memiliki sel goblet yang berfungsi menghasilkan mukus. Pada bagian lumenya dilengkapi dengan silia. Silia-silia ini bergetar seperti cambuk dengan gerakan yang mengarah ke mulut, hidung dan ke arah luar tubuh. Sel-sel yang menghasilkan mukus tersebut menghasilkan selimut lengket yang bergerak di atas silia dan meluncur secara kontinu ke atas.
Sekitar 10.000 mikroorganisme, termasuk virus, bakteri, fungus terhirup setiap hari oleh setiap penduduk kota. Mikroba besar terperangkap di lapisan mukosiliaris yang melapisi hidung dan saluran nafas atas. Mikroorganisme terperangkap di mukus kemudian diangkut oleh gerakan silia ke bagian belakang tenggorokan tempat mikroorganisme tersebut ditelan atau dikeluakan. Mikroorganisme tersebut akan dikeluarkan dengan cara dibatukkan.
Alergi adalah kondisi yang spesifik dan tidak dapat dijelaskan penyebab sebenarnya. Pada alergi, tubuh kita menjadi sensitif akan sesuatu (contoh : cuaca dingin dan debu) dan mengenalinya sebagai benda asing, sehingga apabila tubuh mendeteksi adanya dingin dan debu, tubuh bereaksi untuk mengusir benda asing tersebut. Dan batuk adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing lewat udara.
D. Jenis-jenis batuk
Batuk dikategorikan dalam dua jenis. Yaitu, batuk produktif dan nonproduktif. Batuk produktif merupakan jenis batuk yang ditandai dengan pengeluaran dahak dari tenggorok. Dahak tersebut sengaja dikeluarkan untuk membuang penyakit dalam tubuh. Biasanya terjadi akibat virus influenza. Bisa juga lendir atau dahak berasal dari peradangan pada paru-paru, misalnya TBC.
Batuk nonproduktif disebut juga batuk kering. Jenis ini tidak mengeluarkan lendir. Batuk kering bisa akibat alergi atau merupakan tanda penyakit lain. Batuk kering juga dapat terjadi akibat efek samping mengonsumsi obat-obatan. Contohnya, obat tertentu yang berperan menurunkan tekanan darah tinggi.
Dahak yang keluar bisa untuk mengenali penyebab batuk. Lendir yang berwarna putih dan encer disebabkan oleh alergi. Sedangkan lendir yang lebih kental dan berwarna kuning atau hijau karena serangan kuman. Jika terdapat darah, bisa diindikasikan pasien menderita tuberkulosis.
E. Pengobatan batuk
Pengobatan batuk baik karena alergi maupun infeksi memiliki kesamaan. Jika batuknya kering maka obatnya adalah obat untuk batuk kering (antitusiv) dan jika berdahak maka obatnya untuk batuk berdahak (expectorant). Formula obat batuk yang memiliki kandungan antihistamin lebih baik, seperti Chlorpheniramine maleat (CTM) atau difenhidramin. Karena kandungan anti histamin tersebut selain bersifat anti-alergi, juga menyebabkan kantuk sehingga penderita dapat beristirahat dengan baik dan tidak terganggu oleh batuk, terutama di malam hari. Dan hindari sumber-sumber alergi , misalnya jika harus berada di tempat yang banyak debunya (di jalan raya, saat membersihkan rumah)sebaiknya memakai masker pelindung hidung dan mulut, dan hindari tubuh dari paparan cuaca dan udara dingin atau AC dengan menggunakan baju pelapis/baju hangat.
F. Cara penularan batuk
Batuk yang menular adalah batuk yang disebabkan karena adanya infeksi kuman. Cara pemindahan infeksi yang paling jelas adalah pemindahan secara langsung dari satu orang ke orang lain, misalnya melalui batuk, bersin dan berciuman.
Secara tidak langsung mikroorganisme seperti kuman,baik bakteri maupun virus dipindahkan dengan berbagai cara. Individu yang terinfeksi mengeluarkan mikroorganisme ke lingkungan sekitar dan akan mengendap ke berbagai permukaan, kemudian mikroorganisme tersebut dilepaskan kembali ke udara, sehingga menyebar tidak langsung ke hospes lain.
G. Batuk yang disertai demam dan pilek
Batuk pilek pada medis dikenal dengan istilah common cold atau nasofaringitis. Penyebabnya adalah infeksi virus pernapasan yang tidak berbahaya. Virus batuk pilek ini jenisnya ada sekitar 200 virus. Seperti rhinovirus, coronavirus, coksakivirus dan sebagainya. Gejalanya terjadi lokal pada saluran pernapasan atas seperti batuk, hidung berlendir, bersin-bersin, sakit tenggorokan, mata berair, hidung tersumbat. Kadang disertai gejala sistemik ringan seperti demam ringan, pegal-pegal ringan, dan lemas ringan. Batuk pilek ini biasanya lebih mudah menyerang anak-anak karena daya tahan tubuhnya lebih lemah. Anak-anak biasanya terserang 4 hingga 8 kali per tahun, rata-rata 6 kali. Kalau dewasa umumnya 2-4 kali per tahun.
Sedangkan flu atau influenza, disebabkan hanya 1 virus, yaitu virus influenza, dengan tipe A, B, atau C. Tipe A itu bisa bermutasi, dan menyerang manusia atau binatang, seperti flu burung. Sedangkan 2 tipe lainnya hanya menyerang manusia. Gejalanya lebih serius dan tidak hanya lokal pada saluran pernapasan atas, tapi gejala sistemik. Selain gejala batuk pilek, gejala sistemik yang menonjol adalah demam tinggi, sering disertai menggigil, nyeri otot hebat (mialgia), sakit kepala dan badan yang lemas (malaise). Bila tubuh bisa melawan virus influenza, maka gejala mereda dalam 5-7 hari. Tapi bila berlanjut, maka bisa menjadi komplikasi berat.
H. Respon imun tubuh terhadap alergi
Kadar normal IgE paling rendah dari lima kelas antibodi lainnya, tetapi molekul-molekulnya memainkan peranan yang besar pada respons alergi manusia. Molekul-molekul IgE mudah berikatan dengan reseptor-reseptor permukaan jaringan sel mast dan basofil darah. Sebagai akibatnya, IgE yang terikat itu terkumpul pada sistem pernafasan dan saluran cerna serta sirkulasi darah dan kulit. Jika molekul-molekul IgE yang terikat reseptor dan berdekatan bergabung dengan sekelompok antigen reaktif yang berbiak, dapat terjadi serangkaian peristiwa dimana sel melepaskan substansi mediator reaktif jaringan seperti histamine, leukotrien dan kemoatraktan untuk eosinofil, prekusor kinin dan interleukin. Hasil tambahan berupa antikoagulansia, enzim-enzim proteolitik, dan suatu radikal oksigen yang reaktif serta prostaglandin dan hasil-hasil yang berikatan dengan asam arakhidonat. Pengaruh gabungan hasil-hasil tersebut mencetuskan dilatasi dan hipermeabilitas pembuluh darah kecil, spasme dinding visera yang berongga dan peningkatan sekresi selaput lendir. Peningkatan sekresi selaput lendir yang berlebihian terutama di saluran nafas bisa menyebabkan batuk.
I. Mikro flora normal
Mikroflora merupakan populasi miroorganisme berupa bakteri (aerob dan anaerob),jamur (ragi dan kapang)serta virus, yang terdapat pada kulit, selaput lendir maupun organ lain. Dan ditemukan pada orang sehat.
Peran mikroflora normal tetap diantaranya untuk pertahanan kesehatan, menjaga fungsi normal, pada saluran pencernaan berfungsi untuk pembentukan vitamin K dan membantu penyerapan zat-zat makanan serta mencegah terjadinya kolonisasi bakteri patogen yang menyebabkan penyakit. Contohnya Streptococcus viridians yang merupakan flora normal tetap di saluran pernafasan atas.